Minggu, 13 Oktober 2013

Baradap Mengiring Adat

Siapa yang tak kenal musik??? semua orang dari yang muda sampai yang tua, dari yang besar sampai yang kecil kenal musik. musik bahkan ada yang sudah mendarah daging, bahkan ada orang yang mengantungkan hidupnya pada musik. Contohnya para pemain musisi, mereka bermain musik untuk menapkahi hidup mereka dan keluarganya. Bahkan tidak jarang para musisi ini sukses di bidang yang digelutinya.
Musik itu sendiri terdiri dari berbagai aliran seperti musik rock, musik dangdut, musik pop, dan sebagainya. Jenis alat musik yang dimainkan juga terdiri dari berbagai jenis diantaranya alat musik modern dan alat musik tradisional. Alat musik modern seperti piano, gitar, biola, Drum, dan lain-lain. Sedangkan alat musik tradisional seperti gong, kecapi, angklung, kulintang, beduk, suling, gendang, dan sebagainya tergantung dari daerahnya.
yups sekarang kita intip yuk, apa sih kaitan baradap dengan musik??
Dalam upacara-upacara adat di dusun semawing, Kecamatan tujuh belas kabupaten bengkayang, Kalimantan barat selalu diiringi baradap. Baradap inilah yang membuat suasana suatu upacara terlihat hidup. Baradap ini sendiri berasal dari bahasa bekati'k yang artinya bergendang. Bergendang ini sama artinya dengan bermain musik. Perbedaannya jika baradap kegiatan memainkan alat musik tradisional untuk mengiringi suatu upacara adat. Ketukan dan iramanya sudah diturunkan dari zaman nenek mmoyang sampai sekarang. Jika ada ketukan yang tidak sesuai dengan irama dalam upacara adat tersebut bisa berakibat patal. Artinya dalam istilah orang dayak salah jalan atau sesat. Baradap ini sendiri menggunakan alat musik tradisional yang digunakan dalam acara-acara adat seperti upacara gawai, upacara berobat, upacara kawinan, upacara kematian dan upacara selamatan orang dayak.
Alat musik yang digunakan untuk baradap ini antara lain Bande, gong, kulintang, tumba'k. sabang'k. Cara memainkan alat ini juga berbeda dan tiap alat sudah punya ketukan masing-masing. Bande dimainkan dengan cara dipukul sebanyak tujuh kali. Memukulnya tepat di bulatan yang timbul dan pukulannya seolah membentuk gelombang transversal. Awal pemukulan pelan, pukulan kedua agak nyaring dari yang pertama san seterusnya sampai pukulan keempat dan kelima nyaring kemudian keenan dan ketujuh pelan kembali. Yang berhak memukul bande ini juga khusus penetua adat dalam upacara adat yang diselenggarakan. Bande ini untuk mengiringi doa/mantera yang dibaca penetua adat tersebut. Bande ini tidak dimainkan bersamaan dengan alat yang lain.
Gong, kulintang, tumbak, sabang'k dimainkan secara bersamaan pada upacara adat seperti upacara berobat (bari' dan balenggang), dan upacara pembuuaak gawai. Masing-masing juga sudah punya panduan ketukan sendiri.
Orang yang bisa memainkan alat musik belum tentu bisa baradap, karena dalam baradap harus ada sinkronisasi dengan pemain yang lain. Oleh karena itu pada saat ada upacara tertentu sulit mencari orang yang pandai. Supaya bisa baradap, seseorang harus punya kemauan yang tinggi. Harus memperhatikan dengan seksama bagaimana ketukannya, dan untuk setiap upacara yang berbeda, baradapnya juga berbeda walaupun alat yang digunakan sama.
Baradap ini sendiri hanya dilakukan oleh kaum pria. Dari dulu sampai sekarang kaum wanita juga tidak boleh baradap pada upacara adat. Oleh karena itu orang yang bisa baradap tergolong langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar