Berburu merupakan aktivitas
masyarakat yang sejak jaman manusia purba sampai sekarang masih dilakukan.
Berburu saat ini di kalangan masyarakat dayak hanya untuk mengisi waktu
senggang.
Bahkan ada juga karena hobi. Akhir-akhir , berburu bukan lagi untuk
mengisi waktu senggang. Tetapi sudah menjadi mata pencarian.
Kegiatan berburu
juga tidak lagi dilakukan oleh masyarakat dayak saja. Kegiatan berburu juga
dilakukan oleh suku-suku lain yang tinggal di sekitar daerah perbatasan
Malaysia Indonesia seperti jawa, batak, dan lain-lain. Alasan mereka berburu
karena harga binatang buruan lebih mahal. Hasil buruan itu kemudian di jual
dengan penadah/calo dan kemudian oleh pedagang penadah/calo dibawa ke pasar
serikin (pasar di perbatasan Malaysia Indonesia di Kabupaten Bengkayang,
Kal-Bar).
Disatu sisi masyarakat berburu
untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Disisi lain kegiatan berburu tersebut
sangat membahayakan binatang, terutama binatang langka. Lambat laun Binatang di
tanah Kalimantan khususnya di daerah perbatasan malaysia –Indonesia akan habis.
Anak cucu kita nanti tidak akan mengenal lagi yang namanya Rusa, Babi Hutan,
Kancil, Monyet, Beruk, Aneka Burung dan lain-lain.
Yang lebih membahayakan adalah
akibat beberapa jenis hewan punah, sehingga akan merusak ekkosistem alam. Ada
hewan-hewan tertentu seperti tikus akan berkembang pesat karena para
predatornya sudah punah. Itu akan meresahkan para petani karena hama tikus ini
pasti akan menyerang pertanian penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar