Jumat, 23 Maret 2012

pejuang aksara di batas negara

Daerah perbatasan identik dengan daerah yang belum maju terutama bidang pendidikan. Tidak jarang para guru yang ditugaskan didaerah-daerah perbatasan malaysia-Indonesia menolak tugas tersebut.
Dengan alasan daerahnya sulit dijangkau. Seperti di sungkung kecamatan siding, kabupaten Bengkayang. Sehingga guru yang ditugaskan di daerah sungkung tersebut harus mengambil putra daerah (anak dari daerah tersebut). Namun langkah yang dilakukan pemerintah kabupaten Bengkayang, Kal-bar ini juga mengalami hambatan. Hal ini karena jumlah yang memenuhi syarat pendidikan masih kurang.

Namun bagi pejuang aksara sejati, ada beberapa guru yang harus jauh dari keluarga untuk mengemban tugas tersebut. Tujuannya hanya satu yaitu mencerdaskan anak-anak yang ada di sungkung. Sikap itu sangat terpuji. Sungguh pengorbanan yang luar biasa. Jika semua warga negara Indonesia punya jiwa seperti itu, Niscaya negara Indonesia tidak akan memiliki SDM yang rendah, Terutama daerah perbatasan yang di pedalaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar